Pencarian

Minggu, 30 Oktober 2016

Pandangan Yahudi terhadap Yesus Kristus

Yudaisme umumnya memandang Yesus sebagai salah satu dari sekian banyak mesias palsu yang muncul dalam sejarah.

Yesus dipandang sebagai yang paling berpengaruh, dan akibatnya paling menimbulkan kerusakan, di antara semua mesias palsu.

Namun, karena kebanyakan orang Yahudi percaya bahwa Mesias belum datang dan zaman Mesianik belum tiba, maka penolakan Yesus secara keseluruhan baik sebagai Mesias maupun sebagai ilah bukanlah masalah sentral dalam Yudasime.
Inti Yudaisme adalah Taurat, semua Mitzvot atau perintah,Tanakh, dan monoteisme etika seperti Shema— semuanya lebih kuno daripada Yesus.

Yudasime tidak pernah menerima klaim penggenapan apapun yang diberikan oleh orang Kristen kepada Yesus. Yudaisme juga melarang orang menyembah seseorang dalam bentuk penyembahan berhala, karena kepercayaan utama dalam Yudaisme adalah satu Allah yang mutlak Esa.

Kepercayaan akan keilahian Yesus dianggap tidak kompatibel dengan Yudaisme, misalnya dari kutipan-kutipan berikut

"Poinnya adalah: seluruh Kristologi Gereja

 - seluruh doktrin kompleks tentang Anak Allah yang mati disalibkan untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian
 - tidak kompatiblel dengan Yudaisme, dan merupakan diskontinuitas dengan Hebraisme yang mendahuluinya.

Selain dari kepercayaan bahwa Yesus adalah Mesias, Kekristenan telah mengubah banyak konsep paling fundamental dari Yudaisme.

doktrin Kristus dulu dan sekarang tetap asing bagi pemikiran agamawi Yahudi.

Bagi seorang Yahudi, bentuk shituf apapun dianggap penyembahan berhala dalam arti yang paling penuh. Tidak ada jalan bagi seorang Yahudi untuk menerima Yesus sebagai suatu ilahi, perantara atau Juruselamat (Mesias), atau bahkan sebagai nabi, tanpa mengkhianati Yudaisme.

Jika engkau percaya Yesus adalah Mesias, mati untuk dosa-dosa orang lain, putra pilihan Allah, atau dogma lain dalam kepercayaan Kristen, engkau bukan orang Yahudi. Engkau adalah orang Kristen. Titik."

Selama dua ribu tahun, orang Yahudi menolak klaim bahwa Yesus menggenapi nubuatan mesianik dalam Alkitab Ibrani, maupun klaim dogmatik tentang dia yang dibuat oleh bapa-bapa gereja - bahwa ia dilahirkan oleh seorang perawan, putra Allah, bagian dari suatu Trinitas ilahi, dan dibangkitkan dari kematian. ..

Selama dua ribu tahun, harapan sentral Kekristenan adalah untuk menjadi objek yang diinginkan oleh orang Yahudi, di mana perpindahan kepercayaan mereka mendemonstrasikan penerimaan bahwa Yesus telah menggenapi nubuatan Alkitab mereka.

Tidak ada orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Mesias. Jika seseorang membuat suatu komitmen iman, mereka menjadi Kristen. Tidak mungkin seseorang menjadi Kristen dan Yahudi bersamaan

Dari beberapa pandangan umum Yahudi terhadap Yesus. Alasan Bangsa Yahudi, yg menolak Yesus sebagai Mesias.

Bisa saja Terjadi kepada Kita,sebagai Salah seorang yg menolak Yesus. Jika saja kita dulu hidup  di zaman Yesus sebagai orang Yahudi.

Karena Ajaran dan Hukum yg dibawa Yesus Kristus sangat memberikan dampak atau membawa Perubahan hampir Secara Keseluruhan terhadap Cara hidup orang Yahudi, adat istiadat, ritual keagamaan.
Yang sudah dilaksanakan beribu Tahun. Melekat Sebagai Idenfitas bangsa Yahudi itu sendiri.

Maka menerima Kristus itu akan menjadi hal yg berat bagi orang Yahudi dan para Ahli Taurat. Sudah sepantasnya kita memaklumi hal seperti itu bukan.

Bisa saja ketika kita berada dalam Situasi yg Sama,kita menjadi orang yg menyalib Yesus Kristus. Tidak perduli dia telah membawa muzizat seperti apapun. Semua hal itu tidak lalu mudah Kita Terima untuk mengakui Dirinya.

Tentu saja dari beberapa Pandangan Agama Yahudi terhadap Kristus diatas. Sangat Diketahui oleh Yesus sendiri...

Sama saja Yesus sengaja Turun kedunia untuk dihakimi orang Yahudi.

Mari kita Baca ucapan Yesus sendiri.

 Lukas 5:36-39 (TB)  Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Lukas 5:37-39 (TB)  Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
Dan tidak seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."

Ayat inilah Perumpamaan yg digambarkan Yesus tentang Ajaran Yahudi.  Dan  Ajaran yg diperbarui oleh Yesus Kristus.
Dalam lingkungan kehidupan Yahudi,Kantong anggur yang lama sudah mengembang dan tipis diakibatkan oleh Permentasi Anggur, jika kantong yg lama di isi Anggur yg baru dalam penyimpanan mengakibatkan kantong yang lama menjadi Pecah. Maka Anggur baru harus menggunakan kantong yang baru yg masih kencang dan Padat agar bisa disimpan lama.

Bahwa Ajaran yg baru tidak bisa digunakan untuk menambal ajaran yg lama. Maka isinya akan pecah. Maka harus menyediakan kantong yg baru. Bagi Yahudi yang Sudah meminum Anggur Lama. Tidak akan ingin minum Anggur yg Baru. Sebab iya akan berkata: Anggur Tua itu baik. Yesus sangat Paham bagaimana nantinya pandangan Yahudi terhadap Ajaran Yesus Kristus sendiri. Sehingga dia memberikan Perumpamaan itu kepada mereka. Setelah Orang Farisi mempertanyakan muridnya yang tidak melakukan Puasa. Gambaran Tentang Yesus dan bagaimana Mesias itu sangat samar-samar bagi bangsa Yahudi saat itu. Bahkan Sampai Saat terangkatnya Yesus kesorga,masih ada murid yg bertanya  Kisah Para Rasul 1:6-7 (TB)  Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.

Sosok Yesus Kristus bukanlah Mesias seperti Harapan orang Yahudi.
"Tuhan,maukah engkau pada masa ini memulihkan Kerajaan bagi Israel??"

Orang Yahudi berharap Yesus adalah mesias yg Seperti Daud. Bangkit sebagai Raja mereka saat itu dan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar